Turnamen terakbar di benua biru memang sudah usai, dan yang menjadi jawaranya adalah Tim La Furia Roja Spanyol yang berhasil mengalahkan tim Gli Azzuri dengan skor telak 4-0. Namun, dalam perhelatan tersebut terdapat beberapa pemain yang berhasil mencuri perhatian publik, lewat penampilannya yang gemilang di puataran final Euro 2012. Berikut ini ANK’s Blog akan membahas satu persatu dari setiap posisi pemain yang berhasil menjadi Best Starting Eleven versi ANK’s Blog:
Gianluigi Buffon (Italia)
Penampilan Buffon mencapai puncak kehebatannya saat menghadapi Tim Panser Jerman. Buffon berulangkali jatuh bangun untuk bisa menahan gempuran pemain-pemain Jerman. Sayang sekali, penampilan heroic Buffon dibawah mistar Italia saat menghadapi Jerman seperti tak berbekas sama sekali kala Tim Italia berhadapan dengan Tim Spanyol di final Euro 2012. Buffon harus memungut bola empat kali dari gawangnya. Namun, walaupun tak bisa mengantarkan negaranya menjadi jawara di benua Eropa, gelar penjaga gawang terbaik layak di disematkan pada diri Gianluigi Guffon.
Phillip Lahm (Jerman)
Kapten Jerman ini bermain cukup baik di putaran final Euro 2012. Pemain dari Bayern Munich ini memiliki kelebihan dari pemain lain yaitu dapat berposisi di bek kanan maupun bek kiri. Namun sayang, saat melawan Italia, Lahm bisa dibilang bermain sangat buruk sekali. Puncaknya saat striker ‘bengal’ Mario Balotelli mencetak gol kedua bagi Italia. Namun, penampilan impresifnya di babak grup dan perempatfinal membuatnya layak menjadi bek kanan terbaik di euro 2012 kali ini.
Sergio Ramos (Spanyol)
Cederanya Bek Barcelona Carles Puyol memaksa Srgio ramos jadi bek sentral. Bertandem dengan Gerrad Pique, ia dengan cepat beradaptasi dengan tugas barunya. Ditunjang dengan teknik yang lengkap, ia pun jadi pilar pertahanan terbaik Tim Matador Spanyol.
Mats Hummels (Jerman)
Tak ada bek sentral yang sukses dengan melakukan tekel di Euro ini melebihi dirinya, tak ada juga bek yang mengalahkan Hummels dalam rekor jumlah umpan di sepanjang pertandingan Euro 2012 ini. Posisi dan kemampuannya dalam duel udara menjadi senjata tambahan bek 23 tahun ini.
Jordi Alba (Spanyol)
Bisa dibilang inilah tahunnya Jordi Alba, bagaimana tidak pemain ini juga turut menyumbang gol saat Spanyol menghancurkan Italia di final Euro 2012. Selain itu pemain berusia tahun ini musim depan akan berkostum klub pujaannya sejak kecil FC Barcelona. Tidak hanya itu permainannya menyisir diposisi kanan pertahanan lawan cukup bagus. Layak jika bek kiri ini menjadi pemain terbaik diposisi bek kiri.
Andrea Pirlo (Italia)
Gelandang jenius. Betah di posisinya di depan bek, ia jadinya sulit untuk dikawal. Umpan-umpan terobosannya kerap mengundang decak kagum, dan jadi terror lawan. Yang pasti diingat oleh masyarakat adalah saat ia melakukan penalty “panenka” saat menghadapi Inggris di babak perempatfinal, dan harus memaksa Inggris pulang terlebih dahulu.
Bastian Schweinsteiger (Jerman)
Konsisten di setiap pertandingan. Kuat bermain di lini belakang, maupun membantu penyerangan. Ditinjau stamina diatas rata-rata, dan penguasaan lapangan yang optimal, Schweinsteiger tak diragukan adalah yang terbaik diposisinya.
Andres Iniesta (Spanyol)
Gelandang kreatif yang memiliki skill luar biasa. Terus menjelajahi lini pertahanan lawan dari berbagai sisi, dan kerap memberikan umpan ajaib.
Cristiano Ronaldo (Portugal)
Performa individunya membawa Portugal melaju sampai semifinal. Ia adalah terror untuk para bek lawan dengan kecepatan, dan ketajamannyasaat membawa bola. Banyak orang menyebutkan dampak Ronaldo sekarang seperti apa yang dilakukan Diego Maradona pada Piala Dunia 1986, dan Michael Platini pada Piala Eropa 1984. Bedanya, langkah ronaldo tak sampai ke tangga juara.
Alan Dzagoev (Russia)
Bintang yang bersinar paling terang di babak penyisihan. Teknik tinggi dan gerakannya yang eksposif menjadi inspirasi lini depan Russia. Tiga gol yang diciptakan menunjukkan kompletnya Dzagoev: dua gol lewat kaki kanan dan kiri, dan lewat sundulan kepala.
Mario Balotelli (Italia)
Banyak yang bilang kalau pemain yang satu ini adalah pemain ‘bengal’ (bad boy). Namun penampilannya di Euro kali ini membuat namanya meroket, saat menghadapi Jerman dialah pahlawan Italia yang mengantarkan Gli Azzuri sampai ke final lewat sepasang golnya.
Berikut ini pola permainan tim impian Euro 2012 (4-3-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar