Jika kamu sudah tahu apa itu VPS, kamu juga tidak akan rugi membaca tulisan ini. Saya akan menulis, ciri-ciri VPS yang bagus dan tangguh.
Lalu, bagaimana saya tahu kalau saya memerlukan VPS?
Yup, saya juga akan membahas ciri-ciri blog/website kita memerlukan VPS. Kebanyakan orang berpikir bahwa shared hosting yang dia tempati sudah lebih dari cukup, lalu ketika blog atau website mereka mendapat trafik yang besar, provider hosting memberi peringatan kemudian melakukan terminasi. Hal inilah yang biasanya menjadi pro dan kontra dari shared hosting.
Masalahnya, kita tidak memiliki akses ke cPanel/* untuk mengambil backup, dan ketika kita meminta backup kepada provider hosting, kita disulitkan dengan proses, atau mungkin membayar lagi untuk menebus backup.
Add caption |
Limit pada Shared Hosting Hostgator dan Hawkhost
Hostgator memiliki paket shared hosting yang tangguh. Saya akui itu, karena saya pernah memakai hostgator selama dua tahun. Mereka menawarkan serba unlimited, tetapi apakah benar?Yup, mereka menawarkan unlimited, tetapi limit lengkapnya ada pada pemakaian CPU dan Memory, CPU Resources Hostgator.
Sebagai ukuran, jika kita menyimpan satu blog WordPress dengan plugin normal, Hostgator mampu menangani trafik sampai 20k per hari.
Kedengarannya bagus bukan?
Yup, untuk ukuran shared hosting, hostgator memang salah satu yang terbaik. Tetapi, semakin tinggi trafik kita, blog kita akan terasa lebih lambat. Dan jika hal ini terus berlanjut, provider hosting akan melakukan suspend kepada akun hosting, karena memakan resources yang banyak.
Hawkhost
Saya juga memakai hawkhost, mereka memiliki hosting terbaik. Memang tidak serba unlimited, tetapi itu sudah lebih dari cukup.Namun, alokasi memory dan CPU mereka juga terbatas.
Hawkhost mungkin tidak akan pernah melakukan terminasi pada client mereka, tetapi sebagai konsekuensinya ketika website/blog client mereka memakan resource banyak website/blog tersebut akan sangat lambat. Yup Hawkhost memiliki kebijakan CPU throttled.
Tandanya blog kita di-throttled ada pada indikator pemakaian CPU. Jika garis biru menyentuh angka 100%, bisa dipastikan blog kita akan sangat lambat.
Add caption |
Apa itu VPS Hosting
Virtual Private Server masih mirip dengan shared hosting, hanya saja dengan resource yang lebih besar, dan virtualisasi pada setiap server.Dengan virtualisasi, kita memiliki Sistem Operasi sendiri untuk hosting yang kita pesan. Kelebihannya kita bisa melakukan instalasi software tambahan.
Virtualisasi pada VPS juga ada beberapa jenis, namun tidak akan saya jelaskan detail di sini. Software vistualiasi yang cuku populer pada VPS adalah OpenVZ, XEN, KVM, dan Parallel Virtuozo.
*mohod dikoreksi jika salah
Setiap software virtualisasi memiliki kelebihan dan kekuranngannya masing-masing, kita pilih sesuai kebutuhan.
Maneged vs Unmanaged
Ketika kita membeli shared hosting, kita membeli sudah termasuk dengan servis bantuan/support. Berbeda dengan shared hosting VPS hosting tidak datang dengan free suport, khususnya unmanaged VPS, jika kita ingin bantuan kita harus membeli support tersebut, managed VPS, normalnya 10-30 USD per bulan.Antarmuka VPS sangat berbeda dengan shared hosting, kebanyakan shared hosting memakai cPanel pada setiap pembeliannya. Untuk VPS, jika kita ingin memakai cPanel kita harus membeli lisensi tambahan lagi.
Managed VPS Hosting
Managed VPS artinya kita membeli support. Dengan managed hosting, kita tidak akan dibingungkan dengan konsol, instalasi software, monitoring server, dll.Dengan managed VPS, kita bisa fokus 100% mengelola website, sementara penanganan server di-handle oleh tim support.
Kita juga bisa meminta bantuan jika kita mau instalasi custom software.
Unmanaged VPS
Apa itu VPS Unmanaged?Sebagian orang menyebutnya semi-managed dan self-managed, tetapi saya rasa tidak jauh berbeda dengan unmanaged VPS. Kelemahan dari unmanaged, hosting provider hanya akan membantu jika dan hanya jika pada masalah hardware, selebihnya mereka tidak akan membantu.
Kelebihannya adalah harga yang lebih murah. Selisih harga antara managed VPS dan unmanaged VPS dengan spesifikasi yang sama bisa sampai 40%.
Jika kita memilih unmanaged, kita harus kenal terhadap perintah-perintah pada terminal linux. Karena VPS kita nantinya akan dikendalikan dari sana, bukan cPanel seperti shared hosting.
Add caption |
Perbedaan | Unmanaged VPS | Managed VPS |
Bantuan | Provider Hosting hanya akan membantu pada masalah hardware dan jaringan. Client bertanggung jawab penuh terhadap instalasi software dan performa | Provider Hosting membantu pada masalah hardware, jaringan, dan custom software. |
Harga | 5 USD – ~ USD | 45 USD – ~ USD |
Apakah Saya Memerlukan VPS?
Add caption |
Jawabannya bisa saja kamu membutuhkan, tetapi tidak menyadarinya. Atau juga kamu masih belum membutuhkan.
Blogdiar.Net, sekarang Ngeblog!. Memakai VPS dari WSWD, sebelumnya Blogdiar.Net memakai Hawkhost.
Sebenarnya untuk angka trafik Blogdiar.NET sendiri masih kurang dari 5000 per hari, tetapi melihat CPU usage dan grafik yang terus meningkat, saya memutuskan untuk migrasi ke VPS.
Saya tidak mau terlambat bertindak.
Kesimpulan
Hal positif yang saya dapat karena berpindah ke VPS, khususnya Unmanaged VPS adalah loading blog yang semakin cepat, saya memakai unmanaged VPS SSD WSWD custom Nginx + PHP5-FPM + InnoDB + Varnish Cache + CloudFlare, hasilnya wordpress ini semakin cepat!Mungkin kedepan saya akan membuat tutorial lebih lanjut tentang perpaduan software tersebut.
Tadinya saya sempat mencoba kontrol panel Kloxo, tetapi karena update dan sistem keamanan yang saya baca tidak bagus, saya memutuskan untuk tidak memakai kontrol panel.
Unmanaged VPS dan belajar perintah linux ternyata tidak terlalu susah.
0 komentar:
Posting Komentar