Home » , , , » Apa itu VPS Hosting? Kapan Saya Memerlukan VPS?

Apa itu VPS Hosting? Kapan Saya Memerlukan VPS?

Written By Unknown on Sabtu, 17 Agustus 2013 | 01.37

Jika kamu belum tahu apa itu VPS hosting, kamu membuka halaman yang tepat. Kali ini saya akan menuliskan secara lengkap apa itu VPS dan kenapa kita memerlukan VPS hosting.
Jika kamu sudah tahu apa itu VPS, kamu juga tidak akan rugi membaca tulisan ini. Saya akan menulis, ciri-ciri VPS yang bagus dan tangguh.
Lalu, bagaimana saya tahu kalau saya memerlukan VPS?
Yup, saya juga akan membahas ciri-ciri blog/website kita memerlukan VPS. Kebanyakan orang berpikir bahwa shared hosting yang dia tempati sudah lebih dari cukup, lalu ketika blog atau website mereka mendapat trafik yang besar, provider hosting memberi peringatan kemudian melakukan terminasi. Hal inilah yang biasanya menjadi pro dan kontra dari shared hosting.
Masalahnya, kita tidak memiliki akses ke cPanel/* untuk mengambil backup, dan ketika kita meminta backup kepada provider hosting, kita disulitkan dengan proses, atau mungkin membayar lagi untuk menebus backup.

Apa itu VPS
Add caption
Apa itu VPS

Limit pada Shared Hosting Hostgator dan Hawkhost

Hostgator memiliki paket shared hosting yang tangguh. Saya akui itu, karena saya pernah memakai hostgator selama dua tahun. Mereka menawarkan serba unlimited, tetapi apakah benar?
Yup, mereka menawarkan unlimited, tetapi limit lengkapnya ada pada pemakaian CPU dan Memory, CPU Resources Hostgator.
Sebagai ukuran, jika kita menyimpan satu blog WordPress dengan plugin normal, Hostgator mampu menangani trafik sampai 20k per hari.
Kedengarannya bagus bukan?
Yup, untuk ukuran shared hosting, hostgator memang salah satu yang terbaik. Tetapi, semakin tinggi trafik kita, blog kita akan terasa lebih lambat. Dan jika hal ini terus berlanjut, provider hosting akan melakukan suspend kepada akun hosting, karena memakan resources yang banyak.

Hawkhost

Saya juga memakai hawkhost, mereka memiliki hosting terbaik. Memang tidak serba unlimited, tetapi itu sudah lebih dari cukup.
Namun, alokasi memory dan CPU mereka juga terbatas.
Hawkhost mungkin tidak akan pernah melakukan terminasi pada client mereka, tetapi sebagai konsekuensinya ketika website/blog client mereka memakan resource banyak website/blog tersebut akan sangat lambat. Yup Hawkhost memiliki kebijakan CPU throttled.
Tandanya blog kita di-throttled ada pada indikator pemakaian CPU. Jika garis biru menyentuh angka 100%, bisa dipastikan blog kita akan sangat lambat.
CPU Usage Hawkhost
Add caption
CPU Usage Hawkhost
Grafik di atas, saya ambil dari blog ini. Meskipun beberapa kali saya berhasil menurunkan CPU usage, tetapi karena lonjakan trafik pada jam-jam tertentu, saya tetap di-throttled.

Apa itu VPS Hosting

Virtual Private Server masih mirip dengan shared hosting, hanya saja dengan resource yang lebih besar, dan virtualisasi pada setiap server.
Dengan virtualisasi, kita memiliki Sistem Operasi sendiri untuk hosting yang kita pesan. Kelebihannya kita bisa melakukan instalasi software tambahan.
Virtualisasi pada VPS juga ada beberapa jenis, namun tidak akan saya jelaskan detail di sini. Software vistualiasi yang cuku populer pada VPS adalah OpenVZ, XEN, KVM, dan Parallel Virtuozo.
*mohod dikoreksi jika salah
Setiap software virtualisasi memiliki kelebihan dan kekuranngannya masing-masing, kita pilih sesuai kebutuhan.

Maneged vs Unmanaged

Ketika kita membeli shared hosting, kita membeli sudah termasuk dengan servis bantuan/support. Berbeda dengan shared hosting VPS hosting tidak datang dengan free suport, khususnya unmanaged VPS, jika kita ingin bantuan kita harus membeli support tersebut, managed VPS, normalnya 10-30 USD per bulan.
Antarmuka VPS sangat berbeda dengan shared hosting, kebanyakan shared hosting memakai cPanel pada setiap pembeliannya. Untuk VPS, jika kita ingin memakai cPanel kita harus membeli lisensi tambahan lagi.

Managed VPS Hosting

Managed VPS artinya kita membeli support. Dengan managed hosting, kita tidak akan dibingungkan dengan konsol, instalasi software, monitoring server, dll.
Dengan managed VPS, kita bisa fokus 100% mengelola website, sementara penanganan server di-handle oleh tim support.
Kita juga bisa meminta bantuan jika kita mau instalasi custom software.

Unmanaged VPS

Apa itu VPS Unmanaged?
Sebagian orang menyebutnya semi-managed dan self-managed, tetapi saya rasa tidak jauh berbeda dengan unmanaged VPS. Kelemahan dari unmanaged, hosting provider hanya akan membantu jika dan hanya jika pada masalah hardware, selebihnya mereka tidak akan membantu.
Kelebihannya adalah harga yang lebih murah. Selisih harga antara managed VPS dan unmanaged VPS dengan spesifikasi yang sama bisa sampai 40%.
Jika kita memilih unmanaged, kita harus kenal terhadap perintah-perintah pada terminal linux. Karena VPS kita nantinya akan dikendalikan dari sana, bukan cPanel seperti shared hosting.
Unmanaged VPS
Add caption
Console
Supaya lebih jelas, berikut saya buat tabel perbedaan antara Managed VPS dan Unmanaged VPS.
PerbedaanUnmanaged VPSManaged VPS
BantuanProvider Hosting hanya akan membantu pada masalah hardware dan jaringan. Client bertanggung jawab penuh terhadap instalasi software dan performaProvider Hosting membantu pada masalah hardware, jaringan, dan custom software.
Harga5 USD – ~ USD45 USD – ~ USD

Apakah Saya Memerlukan VPS?

apa itu VPS hosting
Add caption
Search Query vs Visitor per Day
Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa indikator. Seperti CPU usage, grafik trafik dll.
Jawabannya bisa saja kamu membutuhkan, tetapi tidak menyadarinya. Atau juga kamu masih belum membutuhkan.
Blogdiar.Net, sekarang Ngeblog!. Memakai VPS dari WSWD, sebelumnya Blogdiar.Net memakai Hawkhost.
Sebenarnya untuk angka trafik Blogdiar.NET sendiri masih kurang dari 5000 per hari, tetapi melihat CPU usage dan grafik yang terus meningkat, saya memutuskan untuk migrasi ke VPS.
Saya tidak mau terlambat bertindak.

Kesimpulan

Hal positif yang saya dapat karena berpindah ke VPS, khususnya Unmanaged VPS adalah loading blog yang semakin cepat, saya memakai unmanaged VPS SSD WSWD custom Nginx + PHP5-FPM + InnoDB + Varnish Cache + CloudFlare, hasilnya wordpress ini semakin cepat!
Mungkin kedepan saya akan membuat tutorial lebih lanjut tentang perpaduan software tersebut.
Tadinya saya sempat mencoba kontrol panel Kloxo, tetapi karena update dan sistem keamanan yang saya baca tidak bagus, saya memutuskan untuk tidak memakai kontrol panel.
Unmanaged VPS dan belajar perintah linux ternyata tidak terlalu susah.

0 komentar:

Popular Posts

Visitor Conter

Flag Counter

Display

Display 0ne